Profil Kota Blitar

Kota Blitar adalah salah satu kota yang berada di Jawa Timur, merupakan kota terkecil kedua setelah Kota Mojokerto. Kota Blitar memiliki daya tarik wisata seuhbungan dengan keberadaan makam Proklamator Bung Karno. Hal ini semakin didukung dengan keberadaan perpustakaan nasional yang bersebelahan dengan makam Bung Karno, dan dinamakan dengan Perpustakaan Bung Karno. Para wisatawan bisa mengunjungi dua lokasi wisata dalam satu kali perjalanan. Ditambah dengan keberadaan Istana Gebang sebagai salah satu kediaman Presiden pertama Republik Indonesia tersebut. Kondisi ini semakin menambah image Kota Blitar sebagai Kota-nya Bung Karno selain dengan Monumen PETA yang juga terdapat di kota kecil ini.

Luas wilayah Kota Blitar hanya sebesar 32,58 Km2 atau hanya sebesar 0,068% dari luas keseluruhan Provinsi Jawa Timur. Kota Blitar hanya memiliki tiga kecamatan. Bahkan seluruh wilayah Kota Blitar hampir sama dengan luas wilayah satu kecamatan dalam Kabupaten Blitar. Kota Blitar dapat ditempuh kurng lebih 5-6 jam perjalanan darat dari Ibukota Provinsi. Letak astronomis Kota Blitar berada pada koordinat 112o14′-112o28′ Bujur Timur dan 8o2′-8o8′ Lintang Selatan.

Administrasi Kota Blitar terbagi dalam 3 kecamatan dan 21 kelurahan. Setiap kelurahan terbagi lagi ke dalam RW dan RT. Selama 3 tahun terakhir tidak terjadi pemekaran jumlah RW maupun jumlah RT sehingga memiliki jumlah yang tetap yatu 187 RW dan 638 RT.

Kondisi geografis wilayah Kota Blitar rata-rata berada pada ketinggian 140-245 mdpl, dengan tingkat kemiringan 0-15o. Kondisi topografi Kota Blitar dapat dikatakan tidak se-variatif seperti wilayah Kabupatennya. Akan tetapi Kota Blitar berada pada kaki Gunung Kelud sehingga memiliki kondisi udara yang sejuk dengan suhu rata-rata 29oC.

Secara administratif, Kota Blitar dikelilingi oleh wilayah Kabupaten Blitar, dengan batas-batas sebagai berikut:

  1. Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Nglegok dan Kecamatan Garum Kabupaten Blitar.
  2. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Sanankulon dan Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar.
  3. Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Sanankulon dan Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar.
  4. Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kecamatan Kanigoro dan Kecamatan Garum Kabupaten Blitar.

Konstelasi dengan Wilayah yang Lebih Besar

Dilihat dari konstelasi regional Blitar mempunyai beberapa keuntungan strategis karena berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Blitar yang mempunyai konstribusi dan pergerakan yang tinggi dan juga sebagai salah satu pintu gerbang menuju wilayah tersebut. Hal ini membawa konsekuensi pada pola transportasi dan penyediaan sarana transportasi dari dan kearah Kota Blitar. Penyediaan sarana dan prasarana pendukung juga dhmaksudkan agar semakin meningkatnya tingkat pelayanan terhadap pergerakan barang dan jasa serta perekonomian yang sejalan, maka semakin baik pula tingkat pelayanan kegiatan di seluruh wilayah Kota Blitar.

Fungsi Utama dan Pendukung yang Diarahkan

Kota Blitar sebagai salah satu kota di Propinsi Jawa Timur, berdasarkan arahan RTRW Propinsi Jawa Timur salah satu kota yang diprediksikan memiliki perkembangan yang signifikan. Prediksi ini didasarkan atas penetapan wilayah Kota Blitar sebagai pusat Satuan Wilayah Pengembangan (SWP) tersendiri, dimana sebelumnya termasuk dalam SWP Kediri. Dengan demikian ada beberapa tugas penting yang diemban Kota Blitar sebagai Pusat SWP, antara lain sebagai wilayah yang mampu memfasilitasi hinterlandnya (Kabupaten Blitar) agar berkembang secara signifikan pula.

Geografi dan Iklim

Berdasarkan data klimatologi tahun 2014 rata-rata tertinggi curah hujan per bulan yang ada di Kota Blitar yaitu sebesar 32 mm dengan hari hujan terbanyak pada Bulan Januari dengan 24 hari. Puncak kemarau pada Bulan Agustus-Oktober. Dan pada tahun 2014 musim kemarau berlangsung lebih panjang daripada tahun sebelumnya.

Kota Blitar dilalui dengan kali lahar dari Gunung Kelud yang akan bermuara pada Kali Brantas. Dengan adanya kali yang berhulu di kawsan gunung api membuat tanah di Kota Blitar sangat kaya akan zat hara untuk kesuburan tanah.

Penduduk

Badan Pusat Statistik memproyeksikan dari tahun ke tahun penduduk Kota Blitar semakin meningkat. Tahun 2014 jumlah penduduk Kota Blitar sebesar 136.903 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 0,89%. Akan tetapi nilai laju pertumbuhan tersebut menurun dari nilai laju pertumbuhan pada tahun 2013 yaitu sebesar 1,59%. Jumlah penduduk wanita lebih besar daripada penduduk pria. hal ini ditunjukkan dengan sex ratio yang nilainya lebih kecil dari 100. Pada tahun 202 sex ratio sebesar 98,12 yang berarti diantara 100 orang penduduk perempuan terdapat 98 penduduk pria. Kota Blitar menenpati urutan ke-7 kota terpadat di Jawa Timur.

Berdasarkan komposisi jumlah umur dan jenis kelamin, Kota Blitar memiliki jumlah penduduk di tiap kelompor umur relatif sama dan mengecil pada usia tua.

Ketenaga Kerjaaan

Berdasarkan hasil survei Angkatan Kerja Nasional, jumlah angkatan kerja di Kota Blitar tahun 2014 sebanyak 69.365 orang, meningkat sebesar 2,49 persen dibanding tahun 2013. Hal ini disebabkan meningkatnya jumlah penduduk usia angkatan kerja. Dari 69.365 orang angkatan kerja, sebanyak 65.402 telah berstatus bekerja, 3.963 sisanya adalah pengangguran yaitu yang sedang mencari pekerjaan, mempersiapkan usaha, dll. Akan tetapi jumlah pengangguran ini menurun jika dibanding dengan jumlah pengangguran pada tahun 2013 sebanyak 4.212 orang.

Pendidikan

Pendidikan di Kota Blitar telah dilakukan pembebasan biaya pendidikan. Pembebasan pembiayaan mulai dari jenjang pendidikan SD hingga SMA untuk seluruh penduduk dengan akte Kota Blitar.Angka Partisipasi Sekolah pada tahun 2014 mengalami kenaikan pada tiap jenjang pendidikan. Fasilitas pendidikan yang ada di Kota Blitar sebanyak 71 SD, 25 SLTP, 27 SLTA dan 8 Perguruan Tinggi. Dengan jumlah total murid SD sebanyak 18.498 murid, 11.515.murid SLTP, 16.808 murid SLTA, dan 5.809 mahasiswa.

Akan tetapi diantara kota-kota di Jawa Timur, tingkat pendidikan di Kota Blitar masih tergolong rendah. Saat ini Pemerintah Kota Blitar berudaha untuk menekan angka buta huruf dan telah mebuahkan hasil meskipun sangat kecil. Jumlah perempuan yang buta huruf dua kali lebih bnayak dibandingkan laki-laki.

Kesehatan

Fasilitas kesehatan yang tersedia di Kota Blitar sudah memadai. RSUD Kota Blitar merupakan rumah sakit umum tipe B. Blitar menjadi Kota dengan peringkat pertama Angka Harapa Hidup selama sepuluh tahun terakhir dan menjadi satu-satunya kota yang dengan Angka HArapan Hidup mencapai usia 73,18 tahun.

Perumahan dan Lingkungan

Pada tahun 2014, rumahtangga di Kota Blitar yang telah menempati rumah milik sendiri menurun dari 80,77% menjadi 797,07%. Dari sisi kualitas, 97% rumah penduduk di Kota Blitar telah layak huni, kualitas atap, dinding maupun lantai rumah penduduk telah memenuhi standar layak yaitu beratap genteng, bedinding tembok dan berlantai bukan tanah. Sebanyak 97,74% masyarakat telah menggunakan air yang berasal dari sumber yang memenuhi standar kesehatan seperti air kemasan, ledeng, sumur bor, sumur pompa, dan sumur terlindung.

Pertanian

Luas lahan sawah di Kota Blitar untuk tahun 2014 mengalami penurunan. Penurunan luas lahan sawah berdampak pada penurunan luas panen dan produksi tanaman padi dan jagung. Buah-buahan seperti belimbing, rambutan, dan mangga juga merupakan potensi pertanian Kota Blitar. Produksi belimbing bisa mencapai angka 98 ton. Sedangkan sub sektor peternakan dan perikanan tidak begitu dominan di Kota Blitar karena keterbatasan lahan.

Pendapatan Regional

Melalui perhitungan PDRB diketahui bahwa pada tahun 2014 pertumbuhan ekonomi Kota Blitar sebesar 5,9% atas dasar harga konstan tahun 2010. Pemicu pertumbuhan eknomi pada tahun 2014 adaah akomodasi, makan dan minum, jasa keuangan dari asuransi dan industri pengolahan. Total nilai tambah dari seluruh aktifitas ekonomi di Kota Blitar pada tahun 2014 mencapai 4,35 triliun. Struktur ekonomi di Kota Blitar mencerminkan pembangunan ekonomi yang berorientasi pembangunan ekonomi kota dimana dominasi kelompok sekunder dan tersier sangat terlihat dibandingkan sektor primer.

Arahan Pengembangan Kota Blitar

Terdapat pembagian cluster kewilayahan dan arahan masing-masing strategi kewilayahan dalam rangka penekanan terhadap kondisi kesenjangan wilayah yang terjadi di Jawa Timur. Dimana Kota Blitar termasuk kedalam cluster 7 yaitu Cluster Regional Kelud yang berfungsi sebagai pemerataan aktifitas pusat pertumbuhan perekonomian di Jawa Timur yang terdiri dari Kabupaten/Kota yang termasuk dalam Wilayah Pengembangan Kediri dan Kabupaten/Kota yang termasuk dalam Wilayah Pengembangan Blitar. Berdasarkan arahan wilayah pengembangan, maka Cluster Regional Kelud ditetapkan pada Kabupaten Jombang, Kota Kediri, Kabupaten Kediri, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Blitar, dan Kota Blitar.

Selain itu pengembangan Kota Blitar terarah pada visinya untuk mewujudkan Kota Blitar sebagai kota perdagangan barang dan jasa. Seperti menerapkan sistem perdagangan barang dan jasa unggulan sebagai mainstreams kehidupan perekonomian daaerah melalui pemberdayaan pelaku-pelaku ekonomi lemah dan menengah serta pemenuhan sarana prasarana perekonomian daerah dan perekonomian lintas wilayah.

Pontensi dan Tantangan

Potensi :

  1. Kesan pada Kota Blitar akan pariwisata nya harus dikembangkan dengan lebih baik dan terintegrasi
  2. Letak Kota Blitar yang berada pada kaki Gunung Kelud dan daerah aliran lahar menyebabkan Kota Blitar memiliki tanah yang subur untuk mendukung pertaniannya.
  3. Angka Harapan Hidup yang tinggi
  4. Tingginya angkatan usia kerja

Tantangan :

  1. Jumlah penduduk wanita yang lebih banyak membuat potensi ledakan penduduk menjadi besar.
  2. Angka Harapan Hidup harus diimbangi dengan penanganan lansia
  3. Penciptaan lapangan pekerjaan
  4. Berkurangnya lahan pertanian
  5. Masih rendahnya tingkat pendidikan di Kota Blitar

Leave a comment